BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Mekanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan rasa lapar membuat kita mencari minu dan makan, perasaan dingin kita mencari kehangatan, dan bila ketakutan kita akan mencari perlindungan.
Manusia bergerak secara otomatis, mempunyai perasaan, berpikir dn pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian permukaan suatu rangkaian kehidupan yang memungkinkan manusia hiup pada berbagai keadaan. Pada manusia, setiap gugusan sel berfungsi khusus misalnya saluran pencernaan untuk mencerna dan mengabsorbsi makanan, khusus misalnya saluran pencernaan, sedangkan dalam system pernapasan untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Tata kerja dan masing-masing system berperan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan.
2. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cairan yang terdapat di dalam tubuh
2. Untuk mengetahui konsep Homeostatis
3. Untuk mengetahui gaya dan gerakan zat pada keseimbangan cairan tubuh.
3 . RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan hemoistatis
2. Factor – factor yang mempengaruhui hemoistatis
3. Jelaskan macam – macam gaya zat
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah homeostatis dipergunakan oleh dipergunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan suatu usaha untuk menajaga keseimbangan atau tetapnya keadaan lingkungan dalam . pada dasarnya semua organ dan jaringan tubuh berfungsi untuk membantu menjaga keadaan yang tetap ini .misalnya paru – paru menyediakan oksigen kedalam cairan ekstraselular untuk secara teru menurus menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel , ginjal menjaga tetapnya kosentrasi ion- ion dan system gastrointestinal menyediakan bahan bahan makanan .
A. KONSEP HOMEOSTASIS
Sel sel pada organisme multi sel harus memberi kontribusi bagi kelangsungan hidup organisme tidak dapat hidup dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel – sel tubuh yang lain .oleh karna sebagian besar dari sel tersebut tidak berkontak langsung dengan linkungan ekstrenal tempat organisme tersebut hidup, sebuah sel otot atau sel lainya pada organisme multi sel juga membutuhkan zat – zat gizi dan oksigen serta mengeluarkan pertukaran ini dengan lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari lingkungan eksternal.
Sistem sirkulasi mendistribusikan zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh . pencampuran dan pertukaran bahan – bahan terjadi antara plasma dan cairan interstisial melalui dinding kapiler yang tipis dan berpori sehingga zat gizi dan oksigen yang semula diperoleh dari lingkungan eksternal dapat disalurkan ke cairan interstisial yang mengelilingisel. Sel- sel tubuh kemudian melakukan pertukaran ke dalam cairan interstisial lalu diserap oleh plasma dan disalurkan ke organ – organ khusus yang berfungsi membuang zat- zat sisa dari lingkungan internal ke lingkungan eksternal . sebagai contoh , paru-paru mengeluarkan carbondoksida dari plasma dan ginjal menyerap zat sisa lainya untuk dikeluarkan melalui urine.
KESEIMBANGAN CAIRAN
Dalam tubuh yang sehat, 60% dari berat badan terdiri atas air yang terdapat alam 2 komponen yaitu cairan intraselular dan cairan ekstraselular.
Ekstraseluler dibagi menjadi 2 yaitu interstisial ( diantara sel ) dan intravascular (Dalam pembuluh darah). Dari sejumlah cairan dalam tubuh . 2/3 cairan berada dalam intravascular 35 %. Misalnya : seorang dengan berat badan 6o kg memiliki cairan dalam tubuh 40 l yang terdiri atas cairan intra selular 27 l dan ciran ekstraselular 13 l ( cairan intertsisila 8 l dan cairan intravascular 5 l)
Dengan mengetahui persentase air dalam tubuh harus dipahami bahwa hilangnya sejumlah air dalam tubuh dengan persentase yang sama mempunyai akibat yang berbeda pada setiap umur. Kehilangan cairab dalam tubuh bayi lebih berakibat serius karena mengganggu homeostasis 60 % dari BB badan.
Sumber air dalam tubuh
a. Air minum 1500-2000 ml/hari
b. Air yang ada dalam makanan 700 ml/hari
c. Air hasilkan proses metabolisme 200 ml /hari
J u m l a h 2400-2900 ml/hari
Air dalam tubuh keluar dari
a. Ekskresi ginjal (urine) 1400-1900 ml/hari
b. Ekspirasi pernapasan 350 ml/hari
c. Melalui kulit : - keringat 100 ml/hari
-dg cara difusi 350 ml/hari
d. air dalam feses 200 ml/hari
j u m l a h 2400-2900 ml/hari
DINAMIKAN CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh merupakan sarana untuk transport zat makanan maupun sisa-sisa metabolisme, membawa nutrisi ( komponen makanan ) mulai dari proses arsorbsi dan mendistribusikannya sampai ketingkat intraselular dimana nutrisi akan mengalami proses metabolisme. Hasil metabolism akan didistribusikan keseluruh tubuh dan eksresinya akan dikeluarkan dari tubuh.
Ciran tubuh merupakan obyek
1. Dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam-macam elektrolit misalnya : Natrium ,kalium ,kalsium, magnesium, dan hydrogen peroksida.
2. Mengaturkeseimbangan asam dan basa dimana kekuatan senyawa yang bersifat asam berada dalam keadaan seimbang yang dibantu oleh zat, berfunmgsi sebagai buffer cairan tubuh.
3. Caoran tubuh diatur agar suhunya selalu konstan yaitu 37 derajat C dengan cara mekanisme produksi panas oleh hati dan otot, serta mekanisme produksi panas oleh hati dan otot , serta mekanisme pelepasan panas tubuh oleh kulit dan hipotalamus sebagai pusat pengendalian nya.
Komposisi cairan tubuh
Zat yang terlarut dalam cairan tubuh terdiri atas elektrilit dan non elektrolit. Zat non elektrilit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, sedangkan elektrolit adalah substansi berupa ion-ion yang ,mampu menghantar listrik.
1. Zat mengandung elektrolit
a. Kation K,Na,Ca,Mg
b. Anion Cl, Hco3, Po4, So4,protein,asam organic
2. Zan non elektrolit
a. H2o,dekstrose,ureum,kreatinin.
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL
1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi. Sel-sel membutuhkan persendihan molekul zat gizi yang tetap untuk digunakan sebagian bahan bakar metabolic dalam menghasilkan energy. Energy kemudian digunakan untuk menunjang aktivitas-aktivitas khusus dan untuk mempertahankan hidup.
2. Konsentrasioksigendankarbondioksida. Sel membutuhkan oksigen untuk melakukan reaksi reaksi kimia yang mengambil sebanyak mungkin energy dari molekul gizi untuk digunakan oleh sel. Co2 yang dihasilkan yang dihasilkan selama reaksi-reaksi tersebut harus diseimbangkan dengan Co2 yang dikeluarkan. Oleh paru-paru sehingga asam yang terbentuk dari Co2 ini tidak meningkatkan keasaman dilingkungan internal.
3. Konsentrasizat-zatsisa. Berbagai reaksi kimia akan menghasilkan produk-produk akhir yang berefek toksik bagi sel apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas tertentu.
4. pH. Di antara efek yang paling mencolok dari perubahan keasaman lingkungan cairan internal adalah perubahan mekanisme pembentukan sinyal listrik disel saraf danpenurunan aktivitas enzim disemua sel.
5. Konsentrasi air, garam, danelektrolit lain. Oleh karena konsentrasi relative garam dan air didalam cairan ekstra sel mempengaruhi beberapa banyak air yang masuk dan keluarsel, konsentrasi keduanya diatur secara ketat.untuk mempertahankan volume sel yang sesuai. Sel-sel tidak dapat berfungsi secara normal apabila mereka membengkak atau menyusut. Elektrolit lain memiliki bermacam-macam fungsi vital lainnya misalnya denyut jantung yang teratur tergantung pada konsentrasi kalium dicairan ekstrasel yang relative konstans.
6. Suhu. Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentang suhu yang sempit. Sel-sel yang mengalami perlambat aktivitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan yang lebih buruk adalah protein-proten struktur dan enzimatika nya akan terganggu apabila suhu nya terlalu panas.
7. Volume dan tekanan. Komponen sirkulasi pada lingkungan internal yaitu plasma, harus dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar perhubungan vital antara sel dan ligkungan eksternal ini dapat terdistribusi keseluruh tubuh.
GAYA DALAM GERAKAN ZAT
1. DIFUSI
Peristiwa dimana gas atau zat mengembang dalam larutan karena gerakan molekul ion cenderung mengisi seluruh ruangan yang tersediah. Molekul sebuah zat yang larut dalam larutan selalu berada dalam gerakan yang cenderung menyebar dari daerah berkonsentrasi rendah sampai yang berkonsentrasi sama pada seluruh larutan.
Difusi ion juga dipengaruhi oleh muatan listrik, bila terdapat selisih potensial antara dua daerah ion yang bermuatan positif, maka akan bergerak menurut gradient listrik menujuh ke daerah yang bermuatan negative, seangkan derah bermuatan negative akan bergerak kea rah yang berlawanan. Factor primer yang menentukan kecepatan zat berdifusi melalui membrane sel adalah larutan dalam lipid. Bila zat sangat larut maka zat tersebut dengan mudah larut maka zat tersebut dengan mudah larut dalam membrane sel.
2. Kohesi Pelarut
Apabila pelarut bergerak dalam satu arah ( arus Massa ) maka pelarut cenerung untuk menyeret beberapa molekul zat larut, gaya ini disebut gaya seret atau kohesi.
3. Filtrasi
Filtrasi adalah suatu peristiwa dimana sebuah benda cair yang dipaksa melintasi membran atau penyekat karena perbedaan tekanan hidrostatik pada kedua belah sisinya. Jumlah cairan yang ifiltrasi dalam jangka waktu tertentu berbanding proposional dengan perbedaan tekanan dan luas permukaan membrane.
Molekul kecil dari pori-pori membrane dapat melintas bersama zat cair. Sedangkan molekul yang besar akan tertahan. Filtrasi melalui dinding kapiler terjadi apabila tekanan hidrostatik lebih besardari tekanan dalam jaringan iluar pembuluh darah.
4. Osmosis
Osmosis adalah gerakan molekul-molekul pelarut melalui membrane kearah daerah yang mengandung zat pelarut yang lebih pekat dn tidak melintas melalui membrane. Kecenderungan molekul pelarut melalui membrane. Kecenderungan molekul pelarut bergerak keaerah yang mempunyai kadar pelarut yang lebih tinggi. Hal ini dapat dicegah peralihan pelarut ini disebut tekanan osmotik dari suatu larutan.
Tekanan osmotik adalah tekanan yang ditimbulkan oleh partikel-partikel yang tidak berdisfusi dalam larutan yang ditentukan oleh jumlah partikel. Persatuan volume cairan setiap partikel dalam larutan menimbulkan jumlah tekanan yang sama terdapat membrane. Factor yang menentukan tekanan osmotic larutan adalah konsentrasi larutan yang dipandang dari segi jumlah partikel.
Osmolitas. Karena jumlah tekanan osmotik yang itimbulkan oleh cairan sebanding dengan konsentrasi cairan dalam molekul atau ion dinyatakan dengan konsentrasi cairan yang dipandang dari segi massa tidak bermanfaat dalam menentukan tekanan osmotic. Oleh karena itu, konsentrasi yang di pandang dari segi jumlah partikel dinamakan osmolitas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Homeostatis dipergunakan oleh dipergunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan suatu usaha untuk menajaga keseimbangan atau tetapnya keadaan lingkungan dalam . Dalam tubuh yang sehat, 60% dari berat badan terdiri atas air yang terdapat alam 2 komponen yaitu cairan intraselular dan cairan ekstraselular.
Homeostasis dipertahankan oleh bebbagai proses pengaturan yang melibatkan semua sistem organ tubuh melalui pengaturan keseimbangan yang sangat halus namun bersifat dinamis . homeostasisi ini pada dasarnya adala untuk menstabilkan cairan disekitar sel sel organisme multi sel yaitu cairan ekstrasel, yang merupakan interface antara sel dan lingkungan luar. Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh memp[ertahan kan homeostasis
SARAN
Untuk menjaga agar volume cairan tubuh tetap relative konstan dengan kompisisinya tetap stabil merpakan hal yang penting. Dalamsistem pengaturan yang mempertahankan kestabilan cairan tubuh perlu adanya pengaturan volume cairan tubuh ,cairan intraselular, pengaturan keseimbangan asam dan basa, dan control pertukaran antara kompartemen cairan intraselular dan ekstraselular.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton AC.1996. Fisiologi Kedokteran. Philadelphia : WB saunders Company
Syaifuddin . 2009. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasisiwa Keperawatan.Edisi 2. Jakarta: Salembs Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar