BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang masuk. Kulit yang di dalamnya terdapat ujung saraf peraba mempunyai banyak fungsi, antara lain membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan ekskretori, sekretori, dan absropsi.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa pengertian dari kulit?
1.2.2 Apa saja fungsi dari kulit?
1.2.3 Apa saja struktur anatomi dari kulit?
1.2.4 Apa saja pelengkap-pelengkap dari kulit?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui pengertian dari kulit.
1.3.2 Mengetahui fungsi dari kulit.
1.3.3 Mengetahui struktur anatomi dari kulit.
1.3.4 Mengetahui pelengkap-pelengkap dari kulit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KULIT
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan, selain itu kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.
Kulit ( integumen ) mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh termasuk kuku, rambut dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar untuk menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjarmukosa.
Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat ( penunjang ) yang menumbuhkan lapisan dermis ( kulit dalam). Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit.
Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat ( penunjang ) yang menumbuhkan lapisan dermis ( kulit dalam). Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit.
Makroskopis kulit. Kulit merupakan organ hidup yang mempunyai ketebalan yang sangat bervariasi. Bagian yang sangat tipis terdapat di sekitar mata dan yang paling tebal disekitar telapak kaki dan telapak tangan dimana mempunyai ciri khas (dermatologlipic pattern ) yang berbeda-beda pada setiap orang berupa garis lengkung dan berbelok-belok. Hal ini berguna untuk mengidentifikasikan seseorang.
Mikroskopis kulit. Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu kulit ari ( epidermis ) dan kulit jangat ( dermis = kutis). Kedua lapisan ini berhubungan dengan lapisan yang ada di bawahnya dengan perantaraan jaringan ikat bawah kulit ( hipodermis = subkutis), dermis atau kulit mempunyai tambahan atau pelengkap kulit yaitu : rambut dan kuku.
2.2 FUNGSI KULIT
a. Kulit sebagai organ pengatur panas
suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipus tterjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan, penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu udara yang mengalir melalui medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam ) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36o sampai 37,50C. suhu kulit sedikit lebih rendah.
Persarfan faso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu faso-dilatasi dan faso-konstriksi. Pada faso-dilatasi arteriol memekar, kulit menjadi lebih panas, dan kelebiahan panas cepat tepancar dan hilang, dan juga hilang karena kelenjar keringat bertambah aktif, dan karena itu terjadi penguapan cairan dari permukaan tubuh. Pada faso-konstriksi pembuluh darah pada kulit mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat hampir dihentikan, dan hilangnya panas dibatasi. Dengan pengandalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan tubuh. Panas di lepas ole kulit dengan berbagai cara :
1. Dengan penguapan jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang memngalir melalui pembuluh darah kulit.
2. Dengan pemancaran, panas yang dilepas keudara sekitarnya.
3. Dengan konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh, seperti pakaian.
4. Dengan konveksi ( pengaliran ) karena menglirnya udara yang telah panas, maka udara yang menyentuh pertubuh duganti dengan udara yang lebih dingin.
Inilah faktor – faktor yang harus diperhatikan bila mau mendinginkan tubuh yang terlampau panas, baik dengan membiarkan udara yang mengalir menyantuh kulit dengan cara mengipas, mengusap badan, atau merendam dalam air dingin.
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi laruatan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada dalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana melaui kulit. Dengan perspirasi, hilang kira-kira 500 ccm air setiap hari. Banyaknya keringat berkisar dari 0 sampai 2000 ccm setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu.
Kelenjar keringat adalah untuk meredakan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan, kira-kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin, dan lebih pada iklim panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi daripada suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering, tetapi kelembapan dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi hiolangnya suhu tubuh melalui penguapan.
B. kulit sebagai indra peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini persaan yang berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat – tempat tertentu, yaitu tempat perabaan : beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, beberpa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.
Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam, dan perasaan yang memungkinkan seorang menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih dalam., misalnya pada otot dan sendi.
C. tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air ; jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
D, beberapa kemampuan melindungi dari kulit
Kulit relatif tak tertembus air, dalam arti menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air kedalam jaringa, misalnya bila tubuh kerendam air. Epidermis menghalangi cidera pana struktur di bawahnya dan karena menutupi ujung akhir saraf sensori di dalam dermis, maka kulit mmengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan eksudasi cairan dari dermis yang sekarang terbuka itu menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan akibatnya pasien berda dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah.
Kulit memiliki beberapa fungsi:
- Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
- Sebagai alat peraba.
- Sebagai pelindung organ dibawahnya.
- Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
- Pengatur suhu tubuh.
- Tempat menimbun lemak
2.3 STRUKTUR ANATOMI KULIT
2.3.1 KULIT ARI ( EPIDERMIS)
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus-menerus, sedangkan lapisan luar epidermis akan rekelupas atau gugur. Epidermis dibina oleh sel-sel epdermis terutama serat-serat kalogen dan sedikit serat elastis.
Kulit ari (epidermis ) terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel ini berada dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan dianggap sebagai akhir keaktifan sel, lapisan tersebut terdiri atas 5 lapis :
1. Stratum Korneum
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tudak berinti. Sitoplasmanya diisi dengan serat keratin, makin keluar letak sel makin gepeng seperti sisik lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang terkelupas akan digantikan oleh sel yang lain. Zat tanduk merupakan keratin lunak mengandung air karena adanya penguapan air, elestisnya kecil dan sangat efektif untuk pencegahan penguapan air dari lapisan yang lebih dalam.
2. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari beberapa lapis sel yang sangat gepeng dan bening. Membrab yang membatasi sel-sel tersebut sulit terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti kesatuan yang bening. Lapiasa ini ditemukan pada daerah tubuh yang berkulit tebal.
3. Stratum Granulosum
Lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel poligonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohilain atau gabungan keraton dengan hilain. Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing, kuman , dan bahan kimia masuk dalam tubuh.
4. Stratum Spinosum
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel berbentuk kubus dan poligonal , inti terdapat ditengah dan sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom ( jembatan sel ). Seluruh sel terikat rapat lewat serat-serat tersebut sehingga secara keseluruhan lapisan selnya berduri. Lapisan ini untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal dan terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan sperti tumit dan pangkal telapak kaki.
5. Stratum Malpighi
Unsur – unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang khas. Inti bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam – asam amino. Stratum malpighi merupakan lapisan terdalam dari epidermis yang berbatasan dengan dermis di bawahnya dan terdiri atas selapis sel berbentuk kubus (batang).
Pada stratum malpighi, diantara sel epidermis terdapat melanosit yaitu sel yang berisi pigmen melanin yang berwarna coklat dan sedikit kuning. Pada orang berkulit hitam melanosit menerobos sampai ke dermis. Melanosit tersebut mempunyai tonjolan banyak, panjang, halus, dan menyelusup diantara sel – sel epidermis stratum germatifum . semua lapisan epidermis dan biasanya stratum lusidum tidak ada.
2.3.2 KULIT JANGAT ( DERMIS)
Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan sub kutis (hypodermis). Ketebalannya antara 0,5 – 3 mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat dermis terdiri dari bulu, kelenjar minyak, kelenjar lender dan kelenjar keringat yang membenam jauh ke dalam dermis. Kulit jangat bersifat ulet dan elastis yang berguna untuk melindungi bagian yang lebih dalam. Pada perbatasan epidermis dan dermis terdapat tonjolan –tonjolan kulit ke dalam epidermis yang disebut papil dermis. Dermis terdiri atas serat – serat kalogen, serabut- serabut elastic, dan serabut – serabut retikulin. Serat – serat ini bersama pembuluh darah dan pembuluh getah bening membentuk anyaman – anyaman yang memberikan pendarahan untuk kulit.
Lapisan dermis terdiri atas bagian – bagian berikut :
1. Lapisan Papila
Lapisan papilla mengandung lekuk – lekuk papilla sehingga stratum Malpighi juga ikut berlekuk. Lapisan ini menagndung lapisan pengikat longgar yang membentuk lapisan bunga karang disebut lapisan stratum spongeosum.
Lapisan papilla terdiri atas serat kalogen halus, elstin dan retikulin yang tersususn membentuk jaring halus yang terdapat di bawah epidermis. Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan dan penggandaan unsure – unsure kulit. Serat retulin dermis membentuk alas dari serabut dan menyisip ke dalam membrane basal di bawah epidermis.
Pada umumnya, papil – papil dermis rendah, tetapi pada telapak kaki dan telapak tangan papil tinggi, tebal ., dan banyak sehingga tampak berhimpitan membentuk rigi – rigi yang menonjol dipermukaan kulit ari, dan membentuk pola sidik jari tangan dan jari kaki. Setiap papil dibentuk oleh anyaman serabut halus yang mengandung serabut elastin. Pada bagian ini terlihat lengkung – lengkung kapiler dan ujung – ujung saraf perasa.
2. Lapisan Retikulosa
Lapisan retikulosa mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kalogen. Sebagian besar lapisan ini tersususn bergelombang , mengandung sedikit serat retikulin, dan banyak serat elasatin. Sesuai dengan arah jalan serat – serat tersebut terbentuklah garis ketegangan kulit.
Bahan dasar dermis merupakan bahan matriks amorf yang terbenam pada serat kalogen dan elastin. Turunnya kulit glikosaminoiglikans utama kulit adalah asam hialuronat dan dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam di berbagai tempat, bahan dasar ini bersifat sangat hydrofilik. Lapisan ini terdiri atas anyaman jaringan ikat yang lebih tebal dan di dalamnya ditemukan sel – sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung rambut kelenjar sabasea, kelenjar keringat, sel lemak, dan otot penegak rambut.
Unsur Sel Dermis
Unsur utama sel dermis adalah fibroblast dan makrofag, juga tredapat sel lemak yang berkelompok. Selain juga sel jaringan ikat bercabang dan berfigmen pada lingkungan epidermis yang banyak mengandung figmen misalnya areola mamae dan sekitar anus.
Serat otot
Serat otot polos dijumpai didalam dermis tersusun membentuk berkas di hubungkan dengan folikel rambut (M. erector fili) bertebaran di selururh dermis dalam jumlah yang cukup banyak pada kulit, puting susu, penis, skrotum, dan sebagian perineum. Kontraksinya menyebabkan kulit daerah yang bersangkuatan mengerut, di dalam kulit muka dan leher sejumlah otot rangka berakhir pada jalinan serat elastin halus pada dermis .
2.3.3 HIPODERMIS
Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisia) yang terdiri atas jaringan pengikat longgar, komponennya serat longgar, elastis, dan sel lemak. Sel – sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat sususnan lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas ini di atasnya. Bila terdapat lobulus lemak yang merata, hipodermis membentuk bantal lemak disebut panikullus adiposus. Pada daerah perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3cm, sedangkan pada kelopak mata, penis, dan skrotum, lapisan subkutan tidak mengandung lemak. Bagian superfisial hipodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut. Dalam lapisan hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena, dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini memepunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan di bawahnya.
2.4 PELENGKAP KULIT
Pelengkap kulit terdiri atas :
1. Kuku
Merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal falang terakhir jaringan dan jari kaki. Berdasarkan struktur dan hubungan dengan dermis dan epidermis, pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar lengkung dan sedikit miring terhadap permukaan pada bagian proksimalnya.
a. Struktur kuku
Alat kuku berproliferasi membentuk matriks kuku. Epidermis yang tepat di bawahnya menjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas, diapit oleh lipatan kulit yang merupakan dindning kuku. Dasar kuku yang mengandung lapisan – lapisan epidermis dan dermis, di bwahnya memepunyai labung memenjang. Di sini terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel – selnya banyak mengandung fibril sitoplasma yang hilang pada tahap akhir setelah sel menjadi homogen ( berstruktur sama) lalu menjadi zat tanduk, dan menyatu dengan lempeng kuku. Tidak pernah dijumpai granula keratohialin di dalam sel matriks dan keratin kuku. Pada lapisan dalam matriks kuku mengandung melanosit sehingga lempeng kuku berpigmen pada rasitan.
Lempeng kuku terdiri atas sisis epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas, badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darh di dalam dasar kuku. Sel – sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebagai epikondrium atau kutikula.
b. Pertumbuhan kuku
Dengan bertambahnya sel – sel baru dalam akar kuku menghasiljan gerseran lambat lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan kuku rata – rata 0,5 mm per minggu. Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan daripada jari kaki dan bila lempeng kuku dicabut paksa asalkan matriksnya tidak rusak kuku akan tumbuh kembali.
2. Rambut
Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tesebar diseluruh tubuh kecuali di telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang bebnas dan akar yang tertanam dalam kulit, akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk tabung yang terdiri dari bagian yang berasal dari epidermis dan bagian yang berasal dari dermis.
Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar sebasea, dan seberkas otot polos ( erektor pili ). Kontraksi oto ini menyebabkan tgaknya rambut sebab rambut terpancang miring membentuk sudut tumpul.
Struktur rambut :
a. Medula
b. Korteks
c. Kutikula
3. Kelenjar sebaseus
Adalah kelenjar kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Kelenjar ini paling banyak terdapat di kepala dan wajah, yaitu sekitar hidung, mulut, dan telinga, dan sam sekali tak terdapat dalam kulit telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan di dalam sel ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan organ hidup yang mempunyai ketebalan yang sangat bervariasi. Bagian yang sangat tipis terdapat di sekitar mata dan yang paling tebal disekitar telapak kaki dan telapak tangan dimana mempunyai ciri khas (dermatologlipic pattern ) yang berbeda-beda pada setiap orang berupa garis lengkung dan berbelok-belok. Hal ini berguna untuk mengidentifikasikan seseorang. Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu kulit ari ( epidermis ) dan kulit jangat ( dermis = kutis). Kedua lapisan ini berhubungan dengan lapisan yang ada di bawahnya dengan perantaraan jaringan ikat bawah kulit ( hipodermis = subkutis), dermis atau kulit mempunyai tambahan atau pelengkap kulit yaitu : rambut dan kuku.
3.2 SARAN
Diharapkan mahasiswa lebih mengetahui dan memahami tentang sistem integumen yang di mulai dari pegertian kulit, fungsi kulit, struktur anatomi kulit dan pelengakap-pelengkap kulit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar