BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Beberapa dari organ endokrin ada yang menghsilkan satu macam hormone disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormone ganda misalnya kelenjar hipofise.
Pada lobus posterior (adenohipofise) banyak menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.antara lain:
1. Hormon somatotropik yang mengendalikan pertumbuhan tubuh
2. Hormon tirotropik yang mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormone tiroksin
3. Hormone adrenokortikotropik(ACTH) yang mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal
4. Hormone gonadotropik yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
Pada lobus posterior menghasilkan juga hormone.antara lain:
1. Hormon anti diuretic yang mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos,
2. Hormon oksitoksin yang merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengelurkan air susu sewaktu menyusui.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin yang dihasilkan dari kelenjar tiroid yaitu mengatur pertukaran zat atau metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Hormon yang bermolekul kecil(steroid dan tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spectrum sel-sel sasaran yang lebih luas, menembus membrane sel berkaitan dengan reseptor protein.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
2. Kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormone?
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui tentang hormone yang dibutuhkan oleh makro dan mikronutria di dalam tubuh.
Untuk memenuhi tugas makalah kelompok kami yang di tugaskan kepada kami.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya didalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut HORMON.
Fungsi dari kelenjar endokrin adalah:
1. Menghasilkan hormone yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh jararingan didalam tubuh.
2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
4. Mengatur metabolisme dan meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus
Dalam keadaan fisiologis hormone mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum, untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada dibawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut system umpan balik.
Hormone yang bermolekul besar(polipeptida dan protein) tidak dapat menembus sel dan bekerja pada permukaan sel.
Hormon yang bermolekul kecil(steroid dan tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spectrum sel-sel sasaran yang lebih luas, menembus membrane sel berkaitan dengan reseptor protein.
2.2 Kelenjar-Kelenjar Yang Menghasilkan Hormon
· Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormone dari semua organ-organ endokrin.kelenjar hipofise terdapat dua lobus,yaitu:
1. lobus anterior
Lobus anterior adalah hormone uang menghasilkan sejumlah hormone yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
a) Hormone somatotropik (mengendalikan pertumbuhan tubuh)
b) Hormone tirotropik (mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormone tiroksin.
c) Hormone adrenokortikotropik (mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
d) Hormone gonatropik (merangsang perkembangan folikel graaf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
e) Luteinizing hormone (mengendalikan sekresi estrogen dan progesterone dalam ovarium dan testeron dalam testis.
f) Interstitial cell stimulating hormone
2. lobus posterior
Lobus posterior disebut juga neurohipofise yang mengelurkan jenis hormone, antara lain:
a) Hormone antidiuretik (mengatur jumlah air keluar melalui ginjal, membuat kontraksi otot polos..
b) Hormone oksitoksin (merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Pengaturan dilakukan oleh sejumlah hormone yang dihasillkan oleh hipotalamus akibat rangsangan susunan saraf pusat.berbagai hormone yang ada didalam darah dapat menghambat dan mempercepat rangsangan dari hipotalamus. Hormone-hormon hipotalamus menghasilkan bermacam-macam hormone yang masuk dalam darah dialirkan pembuluh darah didalam darah tubuh untuk mencapai organ yang dituju. Sel-sel didalam hipotalamus akan dipengaruhi oleh kerja hormone yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin lain.
Pada kelenjar tiroid dapat memproduksi hormone tiroksin.fungsi dari hormone tiroksin ialah mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani dan melakukan oksidasi terhadap bahan makanan dan memegang peranan penting dalam pengawasan metabolisme secara keseluruhan.
Hormone tiroid memerlukan bantuan TSH (thyroid stimulating hormone) untuk endositosis koloid oleh mikrovili, enzim proteolitik untuk memecahkan ikatan hormone T3 (triiodotironin) dan T4 (tetraiodotironin) dari triglobulin untuk melepaskan T3 dan T4.
Dalam proses reaksi diperlukan untuk sekresi dan sintesis hormone adalah,sebagai berikut:
a) Transport aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma dalam tiroid dan lumen folikel dibantu oleh TSH
b) Dalam kelenjar tiroid iodida dioksidasi menjadi ionin aktif dibantu oleh TSH
c) Iodine mengalami perubahan kondensasi oksidatif bantuan proksidase.
d) Tahap terakhir pelepasan iodotironin yang bebas kedalam darah.
Hormon paratiroksin (HPT) adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat dalam cairan ekstraseluler.Produksi HPT akan meningkatkan apabila kadar kalsium dalam plasma menurun.
· Fungsi ion kalsium
a) Penting dalam cairan intersel dan ekstrasel
b) Komponen utama dalam tulang
c) Penting dalam pembekuan darah dan system enzim
d) Penglepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otot
e) Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan hipokalsemia yang menimbulkan epilepsy dan tetani.
· Fungsi hormone kalsitonin
a) Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi tulang menekan aktifitas osteoblas dan menghambat pertumbuhan tulang.
b) Menghambat pelepasan kalsium dari tulang. Vitamin D merupakan metabolisme, hormone steroid menambah absorbs kalsium.
Hormone timus mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologis dalam jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat masa bayi sampai remaja. Fungsi dari hormone timus adalah,mengaktifkan pertumbuhan badan dan mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam keadaan fisiologis hormone mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum, untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada dibawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut system umpan balik.
Hormone yang bermolekul besar(polipeptida dan protein) tidak dapat menembus sel dan bekerja pada permukaan sel.
Hormon yang bermolekul kecil(steroid dan tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spectrum sel-sel sasaran yang lebih luas, menembus membrane sel berkaitan dengan reseptor protein.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari makalah ini banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman dalam penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Drs.H. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Penerbit buku kedokteran EGC,Jakarta
Pearce, evelyn.Anatomi dan fisiologi untuk para medis,penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar