KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka menciptakan perawat yang profesional, makalah ini kami buat. Untuk dijadikan bahan acuan dalam mempelajari IDK, yang dikhususkan pada materi keseimbangan cairan dan elektrolit. Masih banyaknya kekurang pengetahuan seseorang dalam pembelajaran ini dan guna memenuhi tugas IDK(Ilmu Dasar Keperawatan) membuat kami untuk berusaha menyelesaikan mkalah ini sebaik mungkin.Semoga makalah ini dapat bermanfaat, dalam pembelajaran dan menciptakan perawat yang profesional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Keseimbangan Cairan ?
2. Keseimbangan elektrolit ?
3. Struktur elektrolit dalam tubuh?
4. Keseimbangan cairan dan eektrolit normal ?
5. Gangguan keeimbangan cairan dan elektrolit ?
1.3 TUJUAN
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas IDK(ilmu dasar keperawatan), agar mahasiswa tahu apa yang dimaksudkan dengan rumusan masalah dan tidak hanya mengerti , tapi juga memahami tentang keseimbangan cairan dan elektrolit, hingga dapat mengaplikasikan ilmu tersebut dalam dunia kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Untuk menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan komposisinya tetap stabil merupakan hal yang penting.Dalam sistem pengaturan yang mempertahankan kesetabilan cairan tubuh perlu adanya penngaturan volume cairan tubuh, cairan ekstraseluler,pengaturan keseimbangan asam basa, dan kontrol pertukaran antara kompartemen cairan ekstraselular dan intraseluler. Untuk kesehatan dan kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam berbagai jaringan. Hal ini dicapai dengan serangkaian fisiko-kimia yang kompleks.
2.2 KESEIMBANGAN CAIRAN
Ø KOMPOSISI TUBUH MANUSIA DEWASA :
- zat padat : 40 % BB
- zat cair : 60 % BB
Zat cair bayi : 75 % BB
> 70 th : 45 % BB
o Wanita < pria
Kandungan air pada saat bayi lahir adalah sekitar 75% BB dan pada saat berusia 1 bulan sekitar 65% BB. Komposisi cairan pada tubuh dewasa pria adalah sekitar 60% BB, sedangkan pada dewasa wanita 50% BB. Sisanya adalah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat, dll.
Air dalam tubuh berada di beberapa ruangan, yaitu intraseluler sebesar 40% dan ekstraseluler sebesar 20%. Cairan ekstraseluler merupakan cairan yang terdapat di ruang antarsel (interstitial) sebesar 15% dan plasma sebesar 5%. Cairan antarsel khusus disebut cairan transeluler misalnya cairan serebrospinal, cairan persendian, cairan peritoneum, dll.Dalam tubuh yang sehat,60% dari berat badan terdiri atas air yang terdapat dalam dua komponen yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler.
Ekstraseluler dibagimenjadi dua yaitu intersitiasal(diantara sel) dan intravaskular(dalam pebuluh darah). Dari sejumlah cairan dalam tubuh ,2/3 cairan berada dalam intraseluller dan 1/3 cairan berada dalam ekstraseluler (intrastiasal 65%, Intravaskular 35%) Misalnya :seorang dengan berat badan 60 kg memmiliki cairan dalam tubuh 40 liter yang terdiri atas cairan intraseluler 27 liter dan cairan ekstraseluler 13 liter (cairan interstiasal 8 liter dan cairan intravaskuar 5 liter).
Dengan mengetahui presentase air dalam tubuh harus dipahami bahwa hilangnya sejumlah air dalam tubuh dengan presentase yang sama mempunyai akibat yang berbeda pada setiap umur.
Ø SUMBER AIR DALAM TUBUH:
a. Air minum 1500-2000ml/hari
b. Air yang ada dalam makanan 700 ml/hari
c. Air dihasilkan tubuh sendiri(proses metabolisme) 200 ml/hari
Jumlah 2400-2900 ml/hari
Air memiiki molekul yang kecil, mudah berdifusi dan bersifat polar (senyawa elektron) sehingga berkohesi satu dengan yang lainnya membentk benda cair serta memiliki sifat termal(pembatas) vital lainnya. Air adalah pelarut yang sangat baik karena molekulnya dapat bergabung dengan protein, karbohidrat,gula dan zat yang terlarut lainnya, khususnya ion akan sangat memodifikasi sifat- sifatnya.Setiap proses katabolisme diperoleh hasil akhir dengan beberapa bentuk sisa metabolit yang lain. Dalam homoestasis, jumlah air tubuh selalu di upayakan konstan sehingga air tubuh yang keluar akan sama dengan jumlah air yang masuk.
air dalam tubuh keluar melalui :
a. Ekskresi ginjal (urine) 1400-1900 ml/hari
b. Eksprasi pernapasan 350 ml/hari
c. Melalaui kulit : - keringat 100 ml/hari
- Dengan cara difusi 350 ml/hari
d. Air dalam fases( tinja) 200 ml/hari
Jumlah 2400-2900 ml/hari
Angka tersebut merupakan Bahwa air mmasuk kedalam tubuh seimbang dengan cairan yang keluar.Variasi jumlah ini sangat tergantung pada keadaan suhu udara dan panas.
Ø DINAMIKA CAIRAN TUBUH:
Cairan tubuh merupakan sarana untuk transpor zat makanan maupun sisia-sisa metabolisme, membawa nutrisi( komponen makanan) mulai dari proses absorbsi dan mendistribusikannya sampai ketingkat intrseluler dimana nutrisi akan mengalami proses metabolisme. Hasil metabolismenya akan didistribusikan keseluruh tubuh.
Cairan tubuh :
· Dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam macam elektrolit misalnya: natrium,kalium,kalsium,magnesium etc.
· Mengatur keseimbangan asam dan basa
· Cairan tubuh diatur konstan yaitu 37 derajat celcius
Distribusi cairan tubuh dapat dibedakan menjadi dua
1. Cairan intrasel : Cairan yang berada dalam sel merupakan jumlah cairan terbanyak,±70% dari jumlah total air dalam tubuh.
2. Cairan ekstrasel : cairan yang berada diluar sel jumlahnya ± 30% dari cairan seluruh tubuh.
A. Cairan interstiasal
B. Cairan intravaskular
C. Cairan limfe
D. Cairan transeluler
n Distribusi air dalam tubuh terdiri :
cairan intrasel : 40 % BB
cairan ekstrasel : 20 % BB
n Cairan ekstrasel terbagi dalam :
cairan intravaskuler : 5 % BB
cairan interstitial : 15 % BB
n Cairan intravaskuler yg 5 % adalah plasma
volume sel darah merah 3 % BB
volume darah 8 % BB
Ø KONSEP DASAR PENGATURAN CAIRAN & ELEKTROLIT
1. Mekanisme homeostasis yg me mantau dan mengatur komposisi cairan tubuh peka thd
perubahan dlm cairan ekstraseluler.
2. Tidak ada reseptor scr langsung memantau keseimbangan cairan,reseptor dpt memantau
volume dan konsentrasi osmotik plasma.
3. Perbedaan tek. osmotik dpt sebabkan transpor aktif garam dan diikuti
transpor pasif air.
4. Air dan elektrolit dlm tubuh meningkat bila yg masuk >> drpd yg keluar.
Ø CAIRAN FSISOLOGI
cairan lambung
cairan usus
Setiap saat melalui ginjal, kulit dan paru, masalah utama adalah untuk mempertahankan cukup air dalam tubuh.
Air diperoleh melalui 3 cara
a. Minum : julah yang diperoleh pada dasarnya dikendalikan oleh
Rasa haus, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan minum.Rasa haus tidak selalu
akibat kekeringan mulut; pada hipotalamus otak terdapat “ pusat minum” yang bereaksi
terhadap dehidrasi.
b. Makan : makanan mengandung air
c. Oksidasi makanan dalam tubuh
Kehilangan air,,,,,
Air hilang melalui empat cara :
a. Sebagai urine : sekitar 1,5 liter per hari, bervariasi dengan asupan air dan air yang hilang
melalui rute lain, misalnya melalui keringat.
b. Dalam udara ekspirasi dari paru : sekitar 400 ml per hari
c. Dalam fases : sekitar 100 cc perhari
d. Melalui kulit sebagai keringat atau penguapan tak terlihat, jumlah bervariasi dengan
suhu, kelebapan, dan sirkulasi udara, jumlah pakaian yang dipakia, banyaknya kerja yang
dilakukan
Kehilangn air utama melalui ginjal sebagian tidak dapat dihindari, sebagian dikendalikan oleh hormon antideuretik (ADH).ADH dihasilkan oleh hipotalamus dan dialirkan menuju kelenjar hipofisis, yang dikeluarkan bila dibutuhkan. Hormon ini 8mengatur reabsorsi air dari tubulus distal ginjal dan dengan demikian
Ø PH
PH adalah petunjuk konsentrasi ion hidrogedn (H) dalam larutan dan dengan demikian menunjukan derajat keasaman. PH cairan tubuh normal 7,36-7,44.
Terdapat kekacauan dalam peggunaaan istilah asidemia,
asidosis,alkalemia,alkalosis.Asidemia digunakan untuk penurunan ph berat, yaitu dibawah 7.3. Alkalemia digunakan untuk peningkatan diatas 7.5.Asidosis dan alkolosis kadang kadang digunakan sebagai pengganti asidemia dan alkalemia,kadang-kadang menggambarkan perubahan minor dan kemudahan kompensasi pH.
Agar terjadi proses metabolik normal,PH harus tetap dalam batas normal. Dapar dalam darah membantu mempertahankan stabilitas ini. Larutan dapar dalah larutan yang menahan perubahan ph dengan kemampuan menyerap asam atau basa dalam jumlh kecil.
Karbondioksida dan asam dihasilkan oleh proses metabolisme cenderung untuk menurunkan pH dan harus dieksresi. Karbon dioksida diekskresi melalui paru dalam udara ekspirasi dan asam melalui tubulus ginjal.
Ø KOMPOSISI CAIRAN TUBUH :
Zat yang terarut dalam cairan tubuh terdiri atas elektrolit dan non elektrolit .Zat nonelektrolit adalah zat yang terlarut tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik.
2.3 ELEKTROLIT
adalah substansi berupa ion ion yang mampu menghantar listrik.Aliran listrik ion-ion bemuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif disebut anion.
n Keseimbangan tercapai bila masuk & keluar sama utk setiap elektrolit.
• Penting karena :
- pengaruhi scr langsung keseimbangan cairan
- pengaruhi fungsi sel
Ø KOMPOSISI ELEKTROLIT
Air melintasi membran sel dengan mudah, tetapi zat-zat lain sulit melintasinya atau membutuhkan proses khusus supaya dapat melintasinya; oleh sebab itu komposisi elektrolit di luar dan di dalam sel berbeda. Cairan intraseluler banyak mengandung ion K, Mg dan fosfat; sedangkan cairan ekstraseluler banyak mengandung ion Na dan Cl.
Komposisi Elektrolit Cairan Intra dan Ekstraseluler
CIS | CES | ||
Plasma | Interstitial | ||
Natrium | 15 | 142 | 144 |
Kalium | 150 | 4 | 4 |
Calsium | 2 | 5 | 2,5 |
Magnesium | 27 | 3 | 1,5 |
Clorida | 1 | 103 | 114 |
HCO3 | 10 | 27 | 30 |
HPO4 | 100 | 2 | 2 |
SO4 | 20 | 1 | 1 |
Asam organik | - | 5 | 5 |
Ø ZAT YANG MENGANDUNG ELEKTROLIT
a. Kation : K (kalium)
Na (Natrium)
Ca (kalsium)
Mg (magnesium)
b. Anion : CL (klorida)
HCO3 (karbonat)
PO4 (Fosfat)
SO4 (Sulphat)
Protein
Asam organik
Ø ZAT YANG BUKAN ELEKTROLIT
a. H2O(air)
b. Dekstrose
c. Ureum
d. kreatinin
Konsentrasi elektrolit dalam tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian lainnya, dalam keadaan sehat harus berada pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat. Kation utama pada cairan ekstraseluler adalah natrium, sedangkan anion utama adalah kolorida dan bikarbonat. Konsentrasi dari elektrolit-elektrolit ini rendah pada CES. Sebagai partikel terbanyak dalam CES, natrium memegang peranan penting dalam mengendalikan volume cairan tubuh total, sedangkan kalium penting dalam pengendalian volume sel.
Perbedaan muatan listrik di dalam dan diluar memeberan sel penting untuk menghasilakan kerja saraf dan otot sedangkan perbedaan konsentrasi kalium dan natrium didalam atau diluar memberan sel penting untuk mempertahankan perbedaan muatan listrik itu. Meskipun konsentrasi ion bpada tiap bagian berbeda-beda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan muatan positif dalam setiap bagian. Mempertahankan muatan listrik yang netral merupakan faktor penting agar dapat meneteukan perpindahan ion CES dan CIS pada ginjal.
Ø SISTEM PENGUKURAN ZAT TERLARUT.
Terminologi berperan penting dalam menafsirkan dan menangani gangguan cairan elektrolit, oleh karena itu perlu mengetahui pengukuran yang umum dipakai.Konsentrasi zat terlarut tertentu dapat dinyatakan dalam miligram/desiliter(mg/dl atau mg %)etc.
Ø PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLIT
Cairan tubuh dan zat yang terlarut didalamnya berbeda dalam mobilitas konstan yaitu dalam proses meneria dan mengeluarkan cairan yang terus- menerus, baik dalam tubuh secara keseluruhan maupun diantara berbagai bagian untuk membentuk zat tertentu dari sel:
1. Oksigen, zat giZi dan cairan elektrolit, diangkut ke paru paru dan saluran cerna dimana ia akan menjadi bagian dari cairan dalam pembuluh darah dan dibawa kebagian tubuh elalui sirkulasi.
2. Cairan dalam pebuluh darah dan Zat zat yang terlarut didalamnya secara cepat saling bertukaran dengan ISF(intraseluler fluidrip) melalui memberankapiler yag semipermeabel.
3. ISF dan zat-zat yang ada didalamnya saling bertukaran dengan CIS melalui memberan sel yang permebeal selektif.
Meskipun keadaan diatas merupakan proses pertukaran dan penggatian yang berlangsung terus menerus, tetapi komposisi dan volume cairan relatif stabil.Keadaan inilah yang disebut keseimbangan.Perpindahan air dan zat terlarut diantara bagian tubuh melibatkan mekanisme transpor aktif yang memerlukan energi. Difusi dan osmosis adalah contoh mekanisme transport aktif.
Ø BEBERAPA FUNGSI ELEKTROLIT
1. Membantu dalam perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di luar sel terutama dengan adanya natrium.Apabila jumlah natrium dalam CES meningkat maka sejumlah cairan akan berpindah meuju CES untuk keseimbangan cairan.
2. Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan PH darah dengan sistem buffer
3. Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS maka akan terjadi perpindahan yang menghasilkan impuls-impuls saraf dan mengakibatkan terjadinya kontrasksi otot,Fungsi transmisi impuls dari elektrolit adalah :
1. Kalsium : penting dalam fungsi sel untuk depolarisasi (netralisasi keadaan polar)
2. Natrium : Mempunyai peranan penting dalam proses osmosis
3. Kalium : Mempunyai peranan penting pada sel saraf
4. Magnesium : proses keseimbangan asam dan basa
5. Karbonat : keseimbangan asam dan basa
6. Fosfat : membantu enzim dalam etabolisme karbohidrat.
7. Protein : membantu proses osmose sebagai buffer keseimbangan asam basa dan memebentuk B hemoglobin.
Natrium, kalium dan kalsium sangat penting dalam proses keseimbangan cairan dalam tubuh, sedangkan elektrolit yang mengandung ion positif harus seimbang dengan elektrolit yang mengandung ion negatif.
2.4 PRINSIP DASAR KESEIMBANGAN CAIRAN
1. Air bergerak cepat melintasi memberan sel karena osmolaritas cairan interaseluler dan ekstraseluler
2. Memberan sel hampir sangat impermeabel terhadap banyak zat terlarut karena jumlah osmol dalam cairan ekstraseluler atau intrasel tetap konstan.
Ø PENGATURAN FAAL CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Sejumlah mekanisme homeostasis bekerja tidak hanya untuk mempertahankan konsentrasi elektrolit dan osmotik dari cairan tubuh, tetapi juga untuk volume cairan tubuh total.
Ø KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLIT NORMAL
Adalah akibat keseimbangan dinamis antara makanan dan minuman yang masuk serta keseimbangan yang melibatkan sejumlah besar sistem organ ,antara ginjal, sistem kardiovaskuler,kelenjar hipofisis,kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal dan paru paru.Ginjal merupakan pengendali utama kadar elektrolit dan cairan. Jumlah hcairan tubuh dan konsentrasi elektrolit sangat ditentukan dengan apa yang disimpan pada ginjal.
2.5 NATRIUM DAN AIR
Keseimbangan air tubuh dan garam(NaCL) sangat erat kaitannyab dalam memepengaruhi osmolitas maupun volume cairan ekstrasel, tetapimpengaturan keseimbangan natrium dan air melibatkan mekanisme yang berbeda dan tumpang tindih. Keseimbngan air tubuh terutama diatur oleh mekanisme rasa hau dan hormon anti deuretik (ADH)untuk memeperthankan isoosmotik dari plasma,sebaliknya keseimbangan natrium terutama diatur oleh aaldosteron dengan tujuan mempertahankan volume cairan ekstrasel dan perfusi jaringan.
2.6 KESEIMBANGAN AIR DAN PENGATURAN OSMOTIK
Pengaturan osmotik diperantarai oleh hipotalamus, pituitari, tubulus sinjal. ADH merupakan hormon poptidea yang disintesis di hipotalamus dan disimpan da hipofisis Hipotalamus mempunyai osmoreseptor yang peka terhadap osmolalitas darah dan pusat rasa haus. Rasa haus merangsang pemasukan air dan merangsang ADH untuk permebelitas duktus kolektif ginjal, untukmeningkatkan rearbsorbsi air akibatterjadi peningkatan volume air tubuh yang akan memulihkan osmolitas pasma kemali normal dan terbentuknya air kemih yang hiperosmotik dengan volume yang sedikit.
Ø PENGATURAN KESEIMBANGAN NATRIUM
Mempertahankan volume plasma penting artinya vagi perfusi jaringan karena hal ini sangat erat kaitanya dengan pengaturan keseimbangan natrium.Mekanisme pegaturan keseimbangan volume tergantung pada perubahan volume sirkulasi efektif yaitu bagian dari volume CES pada ruang vaskuler yang melakukan perfusi aktif pada jaringan.Pada orang yang sehat, volume CES umumnya berubah ubah sesuai denag volume sirkulasi efektifnya dan berbanding secara profesional dengan natrium total tubuh karena natrium adalah zat terlarut utama yang menahan air dalam CES.Aldosteron adalah hormon yang disekresi oleh glomerulosa pada korteks adrenal.
Produksi alldesteron terutama dirangsang oleh refleks yang diatur oleh baroreseptor. Yang ada padda ujung arteriol aferen ginjal.
2.7 PENGATURAN KALIUM PADA CES
Aldosteron adalah pengendali utama bagi sekresi kalium pada nefron ginjal .Peningkatan sekresi aldosteron menyebabkan reabsorbsi natrium,air dan eksresi kalium. Sebaliknya , penurunan seksresi aldosteron menyebabkan ekskresi natrium dan air, serta penyimpanan kalium. Rangsangan utama bagi sekresi aldosteron adalah penurunan volume sirkulasi efektif atau penurunan kalium serum serta peningkatan natrium serum yang akhirnya akan menyebabkan penurunan aldosteron.Ekskresi kalium dipengaruhi keadaan asam dan basa dan kecepatan aliran di tubulus distal.
KESEIMBANGAN NATRIUM & KALIUM
- kontributor utama konsentrasi osmotik CES & CIS
- pengaruhi langsung fungsi normal semua sel
Ø NATRIUM :
-kation dominan di CES
-NaCl & NaHCO3
-Normal Na CES : 136-142 mEq/l CIS : 10 mEq/l
Ø KALIUM :
- kation dominan di CIS : 160 mEq/l
CES : 3,8-5 mEq/l
Ø KESEIMBANGAN NATRIUM & KALIUM
Ada 2 aturan umum :
1. Masalah yg sering pd gangguan elektrolit ok tidak seimbang masuk & keluar ion Na.
2. Gangguan keseimbangan K jarang tetapi lebih bahaya.
2.8 KESEIMBANGAN KALSIUM
• 99 % total Ca di tulang
• Kation penting di CES & CIS
• Peranan penting :
- matriks mineral tulang
- transmisi impuls saraf
- kontraksi otot
- koagulasi darah
- sekresi hormon
- adesi interseluler
- second messenger intrasel utk proses :
* eksositosis * kemotaksis * sekresi hor
mon * aktivitas enzim * fertilisasi
Ø KESEIMBANGAN KALSIUM DIKENDALIKAN SCR KETAT OLEH INTERAKSI :
- Absorbsi gastrointestinal
- Ekskresi ren
- Resorpsi tulang
- Sistem vit D - hormon paratiroid
2.9 KESEIMBANGAN MAGNESIUM
- Manusia mengandung sekitar 29 gr :
- - 60 % tersimpan di tulang
- - di cairan tubuh :
- * terutama di CIS (26 mEq/l)
- * di CES (1,5-2,5 mEq/l)
- Kofaktor thd reaksi enzimatik spt :
- - fosforilasi glukosa dlm sel
- - penggunaan ATP pd kontraksi serat otot
- - sbg komponen struktural tulang
- * Intake 24-32 mEq/l (0,3-0,4 g) per hari
2.10 KESEIMBANGAN FOSFAT
• Dibutuhkan utk mineralisasi tulang
• Di cairan tubuh :
- pembentukan energi
- aktivasi enzim
- sintesa asam nukleat
• Konsentrasi di plasma 1,8-2,6 mEq/l
• Direabsorbsi di tub kont proksimal di rangsang oleh calcitriol
• Keluar mell feses & urin 30-45 mEq/l per hari
2.11 KOMPOSISI CAIRAN DAN ELEKTROLIT YANG NORMAL
Dengan makan dan minum tubuh kita mendapat air, elektrolit, karbohidrat, lemak, vitamin dan zat-zat lainnya. Dalam waktu 24 jam jumlah air dan elektrolit yang masuk dan keluar melalui kemih, tinja, keringat dan uap pernapasan pada orang dewasa kira-kira sama seperti pada tabel di bawah ini.
Masukan (ml per 24 jam) | Keluaran (ml per 24 jam) | ||
Minum | 800 – 1700 | Urine | 600 – 1600 |
Makan | 500 -1000 | Faeces | 50 – 200 |
Oksidasi | 200 – 300 | IWL | 850 – 1200 |
Jumlah | 1500 – 3000 | Jumlah | 1500– 3000 |
2.12 GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L)
Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison
Tanda dan Gejala :
- Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.
- Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.
Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison).
- Dehidrasi
- Syok hipovolemik
- Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi
2. Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap hipernatremia.
3. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)
Etiologi
- § Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar)
- § Diuretik
- § Asupan K+ yang tidak cukup dari diet
- § Ekskresi berlebihan melalui ginjal
- § Maldistribusi K+
- § Hiperaldosteron
Tanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST.
4. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :
- Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
- Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
- Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
- Insufisiensi adrenal
- Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
- Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala : Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan interval PR memanjang, amplitudo gelombang P mengecil, kompleks QRS melebar (K+ = 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT memanjang dan menjurus ke pola sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada K+ > 10 mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis ascenden.
2.13.ISTILAH
1 .Asam:Semua zat yang mmemberikan ion hidrogen
2 Asidemia (alkalosis) turunya ph diatas normal
3. Alkalemia(alkolisis) meningkatnya ph diatas normal
4. Anion : ion dengan muatan listrik negatif (bikarbonat,klorida,sulfat,fosfat,protein,dsb)
5. Basa :semua zatyang menerima ion hidrogen(H)(bikarbonat,fosfat basa ganda,beberapa asam amino)
6. Larutan dapur.larutan yang menahan perubahan ph ketika ditambahkan sedikit asam atau basa
7. Kation : Ion dengan muatan listrik positif(hidrogen,natrium,kalium dsb)
8. Elektrolit : semua asam atau basa,dsb yang ketika larutt menghasilkan ion
9. Ion : Partikel bermuatan listrik
10. Ph: petunjuk konsentrasi ion hidrogen (h) dalam llarutan dan dengan demikian menunjukan derajat keasaman.
11. Terdapat sekitar 50 liter air daa tubuh pada seseorang dengan berat badan rata rata 70 kg
12. Air membentuk 75 persen tubuh bayi
13. Air membetuk 70 persen tubuh laki laki dewasa
14. Air membentuk 55 persen tubuh laki laki tua
15. Karena wanita memiliki lemak relatif lebih banyak (yang relatif bebas air), jumlah air dalam seorang wanita sekitar 10 persen lebih sedikit dari laki laki
16. Air terkandung dalam dua “ kompartemen” utama dalam tubuh.
17. Cairn intraselular(cis) yaitu air didalam berbagai sel tubuh. sekitar 70 % jumlah total air dalam tubuh
18. Cairan ekstraselular (ces): yaitu air bukan didalam sel.Sekitar 30% persen jumlah air total dalam tubuh.Air ini terdapat dalam:
19. Cairan interstitial : ditemukan dalam ruang jaringan antar sel,plasma darah, cairan serebrospina,limfe,cairan dalam rongga serosa dan sendi : dalam jumlah terlalu sedikit untuk berperan dalam keseimbangan cairan.
20. CIS adalah medium tempat terjadinya aktifitas kimia sel.Ces adalh mediumuntuk pengangkutan zat kimia dari satu sel ke sel lain.Serangkaian pertukaran yang rumit terjadi dalam dua arah anatara CIS dan CES untuk mempertahankan, keseimbangan kimia dan elektrolit yang benar dan mempertahankan PH normal.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ø Untuk kesehatan dan kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam berbagai jaringan. Hal ini dicapai dengan serangkaian fisiko-kimia yang kompleks.
Ø komposisi tubuh manusia dewasa :
- zat padat : 40 % BB
- zat cair : 60 % BB
Zat cair bayi : 75 % BB
> 70 th : 45 % BB
Wanita < pria
Ø ELEKTROLIT
adalah substansi berupa ion ion yang mampu menghantar listrik.Aliran listrik ion-ion bemuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif disebut anion.
Ø Komposisi Elektrolit Cairan Intra dan Ekstraseluler
CIS | CES | ||
Plasma | Interstitial | ||
Natrium | 15 | 142 | 144 |
Kalium | 150 | 4 | 4 |
Calsium | 2 | 5 | 2,5 |
Magnesium | 27 | 3 | 1,5 |
Clorida | 1 | 103 | 114 |
HCO3 | 10 | 27 | 30 |
HPO4 | 100 | 2 | 2 |
SO4 | 20 | 1 | 1 |
Asam organik | - | 5 | 5 |
Ø GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1. Hiponatremia
2. Hipernatremia
3. Hipokalemia
4. Hiperkalemia
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat dijadikan bahn materi kuliah, dan dapat bermanfaat bagi kita. Kami harap kepada dosen pembimbing,pembaca untuk selalu mengkritisi makalah kami , guna untuk kebaikan kami dalam memperbaiki makalah kami untuk yang kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin,Andi Santoso.(1994).Struktur dan fungsi tubuh manusia. jakarta : Akademi perawatan St.carolus
*baj pai.(95).human osteology,penerjemah:ridwan harrianto.jakarta :bina rupa aksara.
MNjm.Fisiologi dan anatomi tubuh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar