Kamis, 18 Agustus 2011

sel


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap organisme atau makhluk hidup memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Coba amati persamaan Anda, sebagai seorang manusia, dengan seekor lalat atau sebatang tanaman bayam? Apa yang membuat semua itu hidup? Agar tetap hidup, semua organisme harus melakukan berbagai proses, yaitu bereproduksi, makan, bernafas, tumbuh, melakukan ekskresi, bergerak, dan peka terhadap rangsangan. Cirri khas lain makhluk hidup adalah tersusun atas unit-unit dasar kehidupan yang disebut sel. Sel merupakan satuan struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup. Makin besar ukuran tubuh makhluk hidup, makin banyak jumlah sel penyusunnya. Sebagai penyusun tubuh makhluk hidup, sel dapat dianalogikan dengan batu bata yang menyusun suatu bangunan.

1.2 Rumusan Masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan sel?
2.     Bagaimanakah struktur sel?
3.     Bagaimana cara sel itu bereproduksi?
4.      Apa saja komponen kimia yang terdapat dalam sel?
5.     Bagaimana proses transportasi zat melintasi membran?
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kita bisa:
·         Mendeskripsikan pengertian sel.
·         Mendeskripsikan struktur atau bagian-bagian sel.
·         Mendeskripsikan reproduksi sel
·         Mendiskripsikan komponen-komponen kimia yang ikut menyusun sel.
·         Membandinkan antara proses difusi dan osmosis, transport aktif dan transport pasif, eksositosis dan endositosis. 











BAB II
PEMBAHASAN
2.1    SEJARAH PENEMUAN SEL
Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau selaput sel.
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:

  1. Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil), asal mula nama sel.

  1. Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus 1723), menggunakan lensa-lensa untk melihat beragam spermatozoa, bakteri dan protista.
  2. Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.

  1. Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.


  1. Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari organisme


2.2    TEORI SEL
Rudolf Virchow (1821-1902) seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel membelah menjadi dua sel. Sel berasal dari sel yang sudah ada.
Analis mikroskopis pada pertengahan abad 19 membuktikan bahwa sel adalah unit terkecil kehidupan yang berlangsung terus menerusberasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel:
  1. Semua organisme tersusun atas satu se atau lebih sel
  2. Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
  3. Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel.

    2.3    SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan disusun oleh sel. Sel-sel ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel diantaranya untuk membentuk jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf. Dalam keadaan tertentu beberapa jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah, kulit dal lain-lain.
Di alam inikita dapat membagi sel ke dalam dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon. Pro, artinya sebelum dan kryon, artinya inti. Jadi sel prokariotiiik artiya ”sebelum inti”. Ini mengandung pengertian bahwa sel prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki materi genetik yang tersebar di dalam sitplasmanya. Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon. Eu, berarti sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas (Sumardi dan Marianti, 2007).
Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi sekarang berasal dari sel tunggal yang lahir 3.500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan dengan suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa yang rumit yang memimpin penetapan hidup di atas bumi. Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang memungkinkannya hidup dan lestari di bumi dalam status awal hidpunya (kira-kira selama milyaran tahun pertamanya).

• Sel Prokariot
Yang termasuk di dalam golongan sel-sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang hijau-biru atau Cyanobacteria. Struktur sel bakteri dapat di lihat pada gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat di bagian dalam membran plasma terdapat sitoplasma, ribosom dan nukleoid. Sitoplasma dapat mengandung vakuola, vesikel (vakuola kecil) dan menyimpa cadangan gula komplek atau bahan-bahan organik. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma dan tempat terjadinya sintesis protein.

• Sel Eukariot
Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebh maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat sebagai massa yang jenih dengan bentuk yang tidak teratur, dibatasi oleh sutu selaput dan ditengah-tengahnya tedapat bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat, disebut nnukleus atau inti sel. Jadi secara umum sel itu dibina oleh selaput atau membran sel, plasma sel, dan inti sel. Di bawah dapat dilihat struktur sel eukariotik (sel hewan dan sel tumbuhan):


2.4     Pengertian Sel
Sel merupakan satuan structural dan fungsional terkecil dari organisme. Sel memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Sel adalah bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap-tiap jasad yang bernyawa, tumbuh-tumbuhan maupun hewan terdiri dari sebuah sel ataupun susunan sel-sel yang teratur bentuk dan susunannya.

2.5     Struktur Sel.
2.5.1 Bagian-bagian sel
a. Dinding Sel
  Dinding sel yaitu selaput sel yang tipis melindungi sel atau bagian sel yang ada didalamnya, di samping itu dinding sel berfunsi untuk memberikan kesempatan memasukkan zat yang diperlukan dan mengeluarkan zat yang tidak diperlukan. Sebagian besar penyusun dinding sel adalah senyawa karbohidrat, yaitu selulosa.


b.  Protoplasma
  protoplasma merupakan badan sel yang terdiri dari suatu zat yang kental, yang didalamnya mengandung suatu larutan koloid dari protein, hidrat arang, lemak, garam-garam, vitamin dan air yang berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti disebut sitoplasma.
c. Inti Sel (Nukleus).
  Nukleus pada umumnya terletak ditengah sel, merupakan pusat kegiatan kimiawi untuk hidupnya sel dalam mengatur pertumbuhan, perkembangan dan pembelahan sel. Didalam inti sel terdapat anak inti yang disebut nucleolus. Di samping itu terdapat suatu bahan yang disebut linin (benang-benang berbentuk jala). Dan diantara pembelahan sel akan berubah menjadi kromosom (pembawa sifat keturunan).
d. Sitoplasma
  sitoplasma atau plasma sel berupa cairan bersifat koloid, jernih dan homogeny yang dikelilingi oleh membrane plasma. Di dalam sitoplasama terdapat berbagai senyawa kimia  yang berguna bagi aktivitas sel.
1.            Mitokondria

Mitokondria merupakan organel sel yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan energi karena di dalam mitokondria terdapat enzim-enzim yang diperlukan untuk reaksi respirasi.
2.            Retikulum Endoplasama (RE)
RE merupakan organel sel berbentuk anyaman membrane yang rumit seperti jala. Dinamakan RE karena organel tersebut pertama kali dilihat di daerah endoplasma (sitoplasma bagian dalam). RE terbentuk dari membrane luar nucleus yang merupakan tempat melekatnya RE. organel yang terdapat di dalam sel hewan dan sel tumbuhan ini menghubungkan membrane nucleus dan membrane sel. Secara umum, RE berfungsi menghasilkan, mengedarkan, dan menyimpan produk-produk sel.
3.            Ribosom
Ribosom merupakan organel terkecil (berdiameter 20 nm) yang terdapat di dalam sitoplasma sehingga ribosom hanya terlihat dengan bantuan mikroskop elektro. Ribosom melekat pada RE berperan dalam sintesis protein untuk disekresikan keluar sel, sedangkan ribosom bebas menghasilkan protein structural dan enzim yang digunakan untuk metabolism sel itu sendiri. Ribosom bebas terdapat di dalam semua sel, kecuali sel-sel darah merah (eritrosit) matang.
                                
4.            Badan Golgi
Badan golgi atau disebut juga aparatus golgi merupakan organel sel yang terdiri atas setumpuk kantong pipih yang dibatasi oleh membran. Fungsi utama badan golgi adalah untuk menyimpan hasil sekresi sel. Badan golgi juga menyimpan protein dan lemak yang disintesis dalam RE, dengan cara menggabungkan vesikula-vesikula yang lepas dari RE (halus atau kasar) dengan kantong pipih badan golgi. Hasil sekresi sel disimpan di dalam vesikula-vesikula yang akan bergerak menuju membrane sel untuk mengeluarkan hasil sekresi sel.


5.            Lisososm
Lisosom merupakan organel kecil berdiameter 0,25-0.75 nm yang dibungkus/dibatasi membrane dan berisi enzim-enzim hidrolisis.

6.            Vakuola
Vakuola adalah rongga-rongga kecil yang terdapat di dalam sel yang berisi cairan sel atau udara, fungsinya untuk penyimpanan bahan makanan dan mengumpulkan sisa makanan, sisa pembakaran atau ampas yang akan dikeluarkan.

2.6 Fisiologi Sel
  Bertambah tingginya kedudukan suatu jasad yang bernyawa dalam alam ini, bertambah banyak pula pembagian pekerjaan diantara sel-sel itu, sehingga pada makhluk hidup yang terediri dari beberapa sel, ada sebagian sel-sel yang hanya diperuntukkan untuk pekerjaan khussus (nergerak, bernafas, dll). Jika hanya ia terdiri dari satu sel saja maka semua pekerjaan dikerjakan oleh sel sendiri dan sel itu sendiri dapat membuat keturunannya.

Ø     UNISELLULAR
  Unisellular merupakan suatu makhluk hidup yang terdiri dari satu sel, misalnya amuba, ia dapat bergerak dengan merubah bentuk protoplasmanya dengan membentuk kaki palsu. Pergerakan ini disebabkan oleh karena di dalam sel itu senbdiri terjadi oksidasi (pembakaran). Jika kita lihat makhluk hidup (khususnya manusia) yang tubuhnya terdiri dari bermacam-macam susunan sel-sel, maka masing-masing sel tersebut memerlukan makanan, oksigen untuk keperluan hidupnya didapat dari lingkungan sekitarnya yaitu cairan jaringan. Cairan jaringan ini melalui permukaan dari sel dapat mengambil bahan-bahan yang diperlukannya dan mengeluarkan sisa pembakaran (ampas). Adapun zat yang terkandung dalam cairan jaringan, kandungannya sama dengan zat-zat yang terdapat dalam cairan darah. Masuknya zat-zat yang diperlukan (zat makanan, oksigen, dll) ke dalam sel yaitu dengan cara difusi dan osmosis.
  Peristiwa masuknya zat-zat tersebut ke dalam sel dimana zat-zat tersebut dirubah menjadi bagian-bagian dari sel disebut anabolisme (peristiwa pembentukan sel). Sedangkan peristiwa pemecahan zat-zat itu dalam sel (terjadinya pembakaran dengan perantaraan oksigen untuk mendapatkan tenaga dan panas disebut katabolisme (peristiwa pemecahan/ pembakaran sel). Kedua peristiwa ini (anabolisme dan katabolisme) yang terjadi dalam sel disebut pertukaran zat metabolisme.
Dengan adanya metabolisme maka akan kelihatan tanda-tanda  hidup dari pada sel meliputi: bernafas, menerima zat asam dan mengeluarkan zat asam arang, menerima zat makanan, tumbuh dan berkembang (bertambah besar), bergerak dan memperbanyak diri.
  Pergerakan uniselluler, melalui beberapa cara yaitu:
1.  Kaki palsu (pseudopodia), mula-mula sebuah sel membuat tonjolan dari tubuhnya makin lama makin besar, setelah cukup besar dipindahkan nukleusnya kedalam pseudopodia ini sehingga sel itu dapat berpindah tempat.
2.  Bulu cambuk (flagella), flagella adalah semacam ekor yang dimiliki oleh sel, dengan gerakan ekor ini maka sel dapat bergerak seperti kecebong atau berudu.
3.  Bulu getar (silia), semacam bulu yang jumlahnya sangat banyak yang tumbuh dipermukaan sel membrane. Silia ini dapat digerakkan sehingga sel dapat berenang.

2.7     Reproduksi Sel
     Sel memperbanyak diri dengan 3 (tiga) cara, yaitu:
1.  Amitosis, memperbanyak diri secara langsung, dengan cara membelah diri satu menjadi dua, dua manjadi empat, empat menjadi delapan, dst. Prosesnya badan sel menggenting ditengah nucleus, sitoplasma menjadi dua sel yanmg bebas tapi mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
2.  Mitosis, memperbanyak diri secara tidak langsung, dengan cara membelah diri melalui beberapa fase, yaitu:
·      Fase I (profase), dalam fase ini nucleus mengalami tigamacam perubahan sedangkan sitoplasma mengalami satu macam perubahan. Perubahan yang dialami nucleus yaitu bentuk promatik menjadi benang, nulkeus dan membrane nucleus menghilang. Perubahan yang terjadi pada protoplasma yaitu, sentrosom pecah menjadi dua sentriol muda yang masih terus bergerak saling menjauhi.
·      Fase II ( Metafase), dalam fase ini sentriol muda tadi saling mengeluarkan sinar ketengah sehingga ditengah tampak sebuah garis disebut equator sel, ini terjadi karena adanya perubahan sinar yang dipancarkan oleh kedua sentriol muda.
·      Fase III ( Anafase), dalam fase ini kromosom pecah menjadi dua kromosom. Tiap sel manusia terdapat 46 kromosom. Jadi terdapat 92 kromosom, yang terpisah menjadi dua kelompok sehingga masing-masing kelompok 46 kromosom muda ini bergerak saling menjauhi dan mengeluarkan equator sel.
·      Fase IV ( Telofase), dalam fase ini timbul nucleus baru yang menyelubungi kromosom muda yang sudah terletak saling berjauhan lagi sehingga terjadi lagi dua nucleus baru, keadaan ini segera diikuti oleh terbelahnya membrane sel sehingga akhirnya batang-batang kromosom berubah kembali menjadi bintik kromatin dan timbullah nucleus baru dengan demikian terjadilah dua membrane sel. Proses mitosis memakan waktu beberapa menit sampai beberapa jam tergantung pada sel tersebut.
Ada beberapa sel yang mengadakan mitosis selama kita masih hidup, sel semacam ini terdapat dal;am jaringan epitel, sel darah merah, kelenmjar, dll. Tapi ada juga sel selama kita hidup tidak pernah mengadakan mitosis missal;nya sel saraf.  Sel mati yang terpisah dari nucleusnya akan hancur, oleh karena itu nucleus merupakan bagian yang sangat penting. Pada umumnya sel mati kalau terpisah dari nucleus kecuali sel darah tahan beberapa minggu atau beberapa bulan wakaupaun sudah terpisah dari nuklesnya.
3.  Memperbanyak diri dengan berjenis kelamin, untuk ini diperlukan dua jenis sel yang berlawanan atau berlainan jenis yang terdiri: sel jantan (spermatozoa) dan sel betina (Ovum). Kedua jenis sel ini disebut sel kelamin. Jika kedua sel ini sudah cukup umur satu sama lainnya bertemu, maka mereka akan bersenyawa menjadi sebuah sel, persenyawaan ini akan segera mengalami mitosis sehingga dapat tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio adalah janin dalam kandungan sebelum umur 3 bulan kalau umur lebih dari 3 bulan disebut fetus. Bila sel betina dibuahi, maka terbentuk sebuah sel dimana terjadi perubahan-perubahan dalam sel yang seterusnya mengakibatkan diferensiasi sel.

Ø    Makanan dan Asimilasi
Dalam cairan interselluler dan cairan interstisial yang mengelilinginya, sel memisahkan zat-zat kimia seperti asam amino yang kemudian dibentuk menjadi bahan yang sangat komplek yaitu protein yang membentuk protoplasma. Sel merupakan unit yang sangat aktif yang menyerap makanan dan mengasimilasi bahan makanan yang kita makan.
Bahan-bahan yang diantarkan ke sel dapat digunakan untuk membentuk protoplasma baru sehingga sel menjadi bertambah besar, bertumbuh dan berkembang, bahan itu juga dapat digunakan untuk mengganti bagian-bagian dari sel yang telah rusak. Kegiatan ini disebut fungsi anabolic atau anabolisme.

Ø     Metabolisme
Sebaliknya untuk kegiatan-kegiatan sel, beberapa bahan makanan yang diserap digunakan oleh sel sebagai bahan bakar. Bila makanan dipecahkan (katabolisme), energi  yang tersimpan didalamnya keluar dan digunakan oleh sebagai Panas, sekresi kelenjar, gerak dan kegiatan saraf.
Anabolisme dan katabolisme merupakan kegiatan keseluruhan dari sel, kedua proses ini sekaligus disebut metabolisme.
Persediaan oksigen yang dibawa darah dari paru-paru dan menyingkirkan bahan buangan berupa gas yaitu karbondioksida penting untuk kelangsungan hidup sel.
Ø    Ekskresi
Bahan buangan hasil proses katabolisme dari sel masuk cairan interstisial, dan kemudian diangkut oleh darah, darah mengangkut asam karonat buangan ke paru-paru yang dikeluarkan dari tubuh sebagai karbondioksida. Bahan buangan lainnya dikeluarkan melalui ginjal.
Ø    Kemampuan Terhadap Rangsangan & Kemampuan Menghantar.
Bila sel dirangsang baik secara kimia, fisik, mekanik, maka sel akan bereaksi, sel dapat mengerut seperti sel otot dan dapat menghasilkan secret seperti sel pada lambung, pancreas dan kelenjar lainnya. Dapat menghantar sentuhan seperti sel saraf, merupakan contoh terbaik daya hantar sel sebab impuls saraf yang dihasilkan oleh rangsangan terhadap sel saraf dapat dihantarkan melalui jarak satu meter atau lebih, tergantung pada panjang serabut saraf, akan tetapi dalam semua hal rangsangan yang menggetarkan sel itu bereaksi dari ujung yang satu ke ujung yang lain.


2.8    Komponen Kimia Sel
            Sel memerlukan bahan-bahan kimia untuk membentuk sitoplasma baru dan untuk menghasilkan sitoplasma baru dan menghasilkan energy. Oleh kartena itu, makhluk hidup memerlukan makanan untuk menyuplai bahan-bahan kimia tersebut bagi sel-sel tubuhnya. Namun tentu saja tidak sesederhana itu karena sebagian besar sel memiliki fungsi khusus dan juga memiliki kebutuhan yang berbeda. Semua sel tersusun atas air, protein lemak, karbohidrat, garam-garam, dan vitamin atau turunannya.
1.            Air
Air adalah salah satu unsure terpenting dan merupakan bagian terbesar penyusun protoiplasma sel. Air adalah pelarut terbaik untuk bahan-bahan anorganik. Molekul-molekul air berperan dalam banyak reaksi kimia penting.
2.            Protein
Protein merupakan unsure penyusun protoplasma terbesar kedua setelah air. Protein yang terdapat di dalam sel dapat dikelompokkan menjadi protein structural dan protein fungsional. Protein structural adalah protein penyusun organel sel, misalnya membran sel, mitokondria, ribosom, dan kromosom. Sementara itu, protein fungsional meliputi enzim-enzim. Enzim-enzim terdapat di membrane, mitokondria, vakuola, dan sitoplasma. Enzim-enzim mengatur reaksi-reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup. Protein fungsional juga berperan dalam transport melewati membran. Semua protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen serta beberapa mengandung belerang. Molekul-molekul protein tersusun atas polimer-polimer asam amino yang membentuk ikatan peptide.
3.            Lemak
Meskipun jumlahnya di dalam protoplasma relative sedikit, lemak memiliki peran penting dalam pembentukan membrane sel dan struktur membrane di dalam sel. Tetes lemak yang tersimpan di dalam sitoplasma merupakan sumber energy bagi sel. Lemak tersusun atas karbon, hydrogen, dan oksigen. Satu molekul lemak tersusun atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol.
4.            Karbohidrat
Karbohidrat merupakan penyusun terbesar makanan hewan. Di dalam sel, karbohidrat memiliki daya ubah dan manfaat yang tinggi sebagai sumber energi, tetapi juga penting sebagai unsure structural, yaitu pembentuk dinding sel.      
5.            Garam-garam
Garam-garam terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ionnya, misalnya natrium klorida terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ion natrium (Na+) dan ion-ion clorida (Cl-).
6.            Vitamin
Vitamin atau bahan-bahan turunannya berperan dalam reaksi-reaksi kimia di dalam sel, contohnya reaksi transfer energy dari satu senyawa menjadi senyawa lain.



2.9    Tranportasi Zat Melintasi Membran
            Dalam kehidupannya, sel-sel melakukan pertukaran gas-gas respirasi, menyerap nutrisi dan vitamin, dan memasukkan serta mengeluarkan air. Selain itu sel-sel juga mengeluarkan/membuang produk-produk ekresi. Beberapa jenis sel yang juga menyekresikan zat-zat, seperti enzim dan hormon. Semua zat dalam proses terssebut masuk dan keluar dari dan kedalam sel dengan cara melintasi membrane sel atau membran plasma. Transportasi zat ada yang berlangsung dengan cara transportasi pasif, yaitu mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Transportasi pasif tidak tidak membutuhkan energi. Transportasi zat juga ada yang berlangsung dengan cara transportasi aktif, yaitu melawan aliran perbedaan konsentrasi. Dalam tranportasi aktif dibutuhkan energi  dalam bentuk ATP (Adenosine Triphosphate) untuk melawan aliran perbedaan konsentrasi. Proses transportasi zat melewati membran meliputi difusi, osmosis, tranpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
1.            Difusi
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat, cair, atau gas) dari tempat yang berkosentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran maupun tidak. Difusi termasuk proses pasif karena tidak memerlukan energi.
2.            Osmosis
Osmosis (os = lubang; movea = berpindah) merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut, terutama air, dari tempat berkonsentrasi rendah ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati sekat/ membran selektif permeable (semipermeabel).
3.            Transpor Aktif (Pompa ATP)
Transport aktif atau pompa ATP merupakan pergerakan/perpindahan molekul-molekul zat melewati membran dengan menggunakan energi. Dibandingkan difusi dan osmosis, tanpor aktif memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a.            Dapat mengangkut molekul-molekul zat yang berukuran besar.
b.            Dapat mengangkut molekul-molekul zat melewan perbedaan konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan perbedaan muatan.
c.            Zat yang diangkut dapat ditimbun di dalam sel.
Contoh transport aktif adalah pengangkutan ion na+ ke luar sel-sel epitel usus dan pemasukan ion K+ ke dalam sel-sel epitel usus halus. Konsentrasi ion Na+ di luar sel lebih tinggi dari pada di dalam sel sehingga pengangkutan ion Na+ ini melawan gradient konsentrasi. Sementara itu, konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel sehingga pengangkutan ion K+ juga melawan gradient konsentrasi.
4.            Endositosis dan Eksositosis
Molekul-molekul besar, seperti protein dan polisakarida, melintasi membran dengan cara endositosis dan eksositosis. Baik endositosis maupun eksositosis melibatkan penyatuan membran lipid bilayer. Endositosis merupakan pemasukan zat atau molekul dari luar sel ke dalam sel melalui pembungkusan oleh membran lipid bilayer. Endositosis terdiri dari dua macam, yaitu fagositosis yang merupakan penelanan partikel padat dan pinositosis yang merupakan penelanan partikel yang berupa cairan. Proses eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis. Proses eksositosis mengeluarkan pengeluaran partikel dari dalam sel.


BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Sel merupakan satuan structural dan fungsional terkecil dari organisme. Sel memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran.
Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai satuan struktural dan fungsional makhluk hidup, sel dilengkapi dengan berbagai bagian sel atau organel. Dinding sel berfungsi member bentuk yang tetap pada sel serta sebagai pelindung sel. Dinding sel hanya dimiliki oleh sel-sel tumbuhan. Dinding sel tumbuh terutama tersusun atas bahan selulosa. protoplasma merupakan badan sel yang terdiri dari suatu zat yang kental, yang didalamnya mengandung suatu larutan koloid dari protein, hidrat arang, lemak,  garam-garam, vitamin dan air yang berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti disebut sitoplasma. Inti sel berfungsi mengatur semua proses yang terjadi di dalam sel. Inti sel tersusun atas tiga komponen utama, yaitu nucleolus atau anak inti, nukleoplasma atau plasma, dan membran inti. Sitoplasma atau plasma sel merupakan cairan bersifat koloid, jernih, dan homogeny yang di dalamnya terkandung berbagai senyawa kimia yang berguna aktifitas sel.
Sel memperbanyak diri/bereproduksi melalui 3 cara, yaitu amitosis/miosis, mitosis, dan dengan jenis kelamin.
Semua sel mengandung komponen atas air, protein, karbohidrat, lemak, garam-garam, dan vitamin.
Transport zat melintasi membran sel dapat dilakukan dengan cara difusi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca untuk mendalami dan memahami tentang penejelasan mengenai SEL. Akan tetapi banyak sekali kesalahan yang mungkin terdapat dalam makalah ini, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semata. Oleh karena itu, saran anda kami terima untuk membenahi dan memperbaiki isi makalah ini dan semoga dengan adanya makalh ini dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai sel

DAFTAR PUSTAKA

·         Syaifuddin, Drs. 1996. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Edisi Revisi. Jakarta:EGC.                                                    
·         Pujiati, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta:Platinum.
·         Pearce, Evelyn C. 1981. Anatomi dan Fisiologis untuk Para Medis. Jakarta:Gramedia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar